Jumat, 05 September 2008

Mengapa Zionis-Israel Ngotot Hancurkan Masjid Al-Aqsha?

Kamis, 8 Peb 07 17:29 WIB

Kirim teman

Selasa, 6 Februari 2007, Zionis-Israel telah secara terang-terangan memulai proyek penghancuran Masjidil Aqsha yang merupakan masjid tersuci ketiga bagi umat Islam sedunia.

Jika sebelumnya kaum Zionis ini melakukan hal tersebut secara diam-diam, bahkan menyangkalnya dengan berbagai dalih, namun di hari kedua bulan Februari ini mereka telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka memang berniat menghancurkan masjid yang pernah menjadi kiblat pertama bagi kaum Muslimin.

Upaya Zionis-Israel untuk menghancurkan Masjidil Aqsha sudah lama diketahui dunia. Keinginan mereka untuk membangun kembali Haikal Sulaiman (The Solomon Temple), di atas reruntuhan Masjidil Aqsha juga telah menjadi rahasia umum. Hanya saja, apa dasar ideologi dan maksud-maksud tersembunyi di balik penghancuran Masjidil Aqsha dan pendirian Haikal Sulaiman tersebut, hal ini masih menjadi pertanyaan besar.

Klaim Sepihak

Haikal Sulaiman diyakini dibangun tahun 960 SM oleh Nabi Sulaiman a.s, 370 tahun kemudian bangsa Babylonia menginvasi Yerusalem dan menghancurkan kuil tersebut.

Setelah itu, tentara Persia yang dipimpin Cyrus merebut Yerusalem dari tangan Babylonia dan membangun kembali Haikal Sulaiman.

Tahun 70 M, pasukan Romawi menyerang Yerusalem dan menghancurkan kembali Haikal Sulaiman rata dengan tanah.
Abad demi abad terus berjalan, namun cita-cita kaum Zionis-Yahudi untuk membangun kembali Haikal Sulaiman terus terpelihara dengan baik di dalam memori bangsanya.

Ketika gerakan Zionisme Internasional menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Bassel, Swiss, tahun 1897, memori ini menemukan momentumnya dan Theodore Hertzl menyerukan agar semua Yahudi Diaspora berbondong-bondong memenuhi Tanah Palestina yang disebutnya sebagai Tanah Perjanjian.

Atas klaim sepihak, kaum Zionis ini mengatakan bahwa di bawah tanah Masjidil Aqsha inilah Haikal Sulaiman berdiri. Sebab itu, mereka mengatakan tidak ada pilihan lain kecuali menghancurkan Masjidil Aqsha dan kemudian membangun kembali Haikal Sulaiman di atasnya.

Bagi kaum Zionis, Haikal Sulaiman merupakan pusat dari dunia. Bukan Makkah, bukan pula Vatikan. Haikal Sulaiman-lah pusat seluruh kepercayaan dan pemerintahan segala bangsa. Keyakinan ini bukanlah berangkat tanpa landasan.

Dalam keyakinan Yudaisme yang sesungguhnya telah bergeser jauh dari Taurat yang dibawa oleh Musa a. S., bangsa Yahudi meyakini bahwa di suatu hari nanti seorang Messiah (The Christ) akan mengangkat derajat dan kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia.

Kehadiran Mesiah inilah yang menjadi inti dari semangat kaum Yahudi untuk memenuhi Tanah Palestina. Namun hal ini menjadi perdebatan utama di kalangan Yahudi yang pro-Zionis dengan yang anti-Zionis.

Bagi yang pro-Zionisme, mereka menganggap Kuil Sulaiman harus sudah berdiri untuk menyambut kedatangan Messiah yang akan bertahta di atas singgasananya. Sedangkan bagi kaum Yahudi yang menolak Zionisme, bagi mereka, Messiah sendirilah yang akan datang dan memimpin pembangunan kembali Haikal Sulaiman yang pada akhirnya diperuntukkan bagi pusat pemerintahan dunia (One World Order).

Mengenai benar tidaknya lokasi bekas reruntuhan Kuil Sulaiman tepat berada di bawah Masjidil Aqsha, para sejarawan masih berbeda pendapat. Beberapa peneliti bahkan meyakini bahwa wilayah bekas berdirinya Kuil Sulaiman tersebut sesungguhnya berasa di luar kompleks Masjidil Aqsha sekarang ini.

Sejak menjajah Yerusalem di tahun 1967, kaum Zionis selalu berupaya merusak Masjidil Aqsha. Tahun 1969 sekelompok Yahudi fanatik berupaya membakar Masjid ini. Mereka juga terus melakukan penggalian di bawah tanah Masjidil Aqsha dengan alasan tengah melakukan riset arkeologis.

Belum cukup dengan itu, di dalam terowongan-terowongan yang digali, mereka juga mengalirkan air dalam jumlah besar dengan tujuan menggoyahkan kekuatan tanah di bawah masjid agar pondasi masjid menjadi rapuh. Akibatnya sekarang ini banyak pondasi masjid yang sudah rapuh dan jika ada gempa bumi sedikit saja maka bukan mustahil Masjidil Aqsha bisa runtuh.

Sekarang, tentara Zionis sudah secara terang-terangan hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Mereka tidak lagi mengeluarkan dalih macam-macam. Apakah ini merupakan tanda bahwa mereka sudah yakin bahwa sebentar lagi Messiah yang dinanti-nantikan akan segera hadir?

Hari Akhir

Menyongsong berdirinya Kuil Sulaiman, ‘Presiden’ Zionis-Israel Moshe Katsav melayangkan sepucuk surat kepada Perdana Menteri Vatikan yang berisi permintaan agar Tahta Suci Vatikan mengembalikan seluruh harta karun dan benda-benda berharga yang kini memenuhi kompleks Tahta Suci kepada mereka.

Kaum Zionis masih ingat betul, ketika di tahun 70M, pasukan Romawi menyerbu Yerusalem dan memboyong banyak harta karun dari Kuil Sulaiman dan membawanya ke Vatikan.

Jika harta karun sudah dikembalikan, maka ada satu syarat lagi menjelang hadirnya Messiah, yakni mereka harus menemukan dan menyembelih serta membakar seekor sapi betina berbulu merah berusia tiga tahun dan belum pernah melahirkan anak.
Untuk yang satu ini pun kaum Zionis telah mempersiapkannya. Melalui suatu proses rekayasa genetika, di tahun 1997, mereka telah mendapatkan seekor sapi dengan ciri-ciri tersebut.

Hanya saja, mereka terbentur satu persyaratan lagi, yakni penyembelihan dan pembakaran sapi merah ini harus dilakukan di atas kaki Bukit Zaitun.

Masalahnya, daerah ini sekarang belum bisa dijajah Zionis-Israel seperti wilayah Palestina lainnya. Kaki Bukit Zaitun masih berada di tangan yang berhak, yakni di tangan bangsa Palestina. Sebab itu, kaum Zionis selalu berupaya tanpa lelah mengusir orang-orang Palestina dari wilayah ini.

Memperdaya Pemeluk Kristen

Guna mencapai tujuannya, kaum Zionis tidak berusaha sendirian. Mereka juga memperdaya musuh-musuhnya yakni umat Kristen dan kaum Muslimin. Untuk memperdaya umat Kristiani, kaum Zionis menyusupkan nilai-nilai Talmud ke dalam Bibel seperti yang terjadi atas Injil Scofield atau Injil Darby.

Bahkan Injil versi King James sebagai Injil resmi Barat pun demikian. Sebab itu, tidak aneh jika sekarang ini sikap politik umat Kristiani seolah sama sebangun dengan kaum Yahudi. Padahal di dalam banyak ayat-ayat Talmud, kaum Yahudi ini begitu keras permusuhannya terhadap Kristen dan Yesus.

Keyakinan Injil juga menyebutkan tentang hadirnya The Christ kembali ke muka bumi (Maranatha atau The Second Coming) dalam wujud Tuhan seutuhnya. Kaum Yahudi menggiring opininya bahwa Maranatha tidak akan terjadi sebelum Haikal Sulaiman berdiri kembali di Yerusalem.

Kesamaan pandangan inilah yang membuat orang-orang Kristen mendiamkan ulah kaum Zionis yang hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Orang-orang Kristen ini telah terbius dengan retorika dan racun Zionis sehingga tidak bisa bersikap kritis dan mereka lupa bahwa salah satu agenda utama Zionis ini adalah juga meruntuhkan Tahta Suci Vatikan dan memindahkannya ke Yerusalem.

Dari sisi hukum internasional, upaya penghancuran Masjidil Aqsha juga tidak bisa dibenarkan. Berdasarkan Resolusi DK-PBB Nomor 242 dan beberapa resolusi lainnya, rezim Zionis Israel wajib melindungi masjid ini dan menuntut Zionis agar mundur dari seluruh wilayah Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza, dan menyerahkan wilayah itu kepada penduduk aslinya yang tak lain adalah rakyat Palestina. Namun dalam tataran praktek, resolusi ini tidak dijalankan.

Menurut keyakinan Yahudi, jika Messiah sudah bertahta di atas singgasana Haikal Sulaiman, maka Messiah itu akan memimpin kaum Yahudi untuk memerangi siapa pun yang tidak mau tunduk pada The New World Order, yakni si Yahudi itu sendiri

Eramuslim

Strategi Kaum Pagan Menuju The New World Order

Rabu, 3 Sep 08 08:20 WIB

Peperangan atau konflik berskala luas merupakan ‘barang mainan’ kaum Konspirasi sejak lama. Berbagai revolusi besar dunia seperti revolusi Inggris dan Perancis, memang sengaja dirancang oleh mereka. Bahkan banyak literatur menyatakan jika Jenderal Albert Pike, seorang Jenderal AS dalam Perang Saudara yang gemar dengan segala sesuatu yang bersifat mistis, jauh-jauh hari telah merancang skenario perang dunia sampai tahap Perang Dunia II yang dirancangnya terjadi di abad millennium ketiga ini.

Memasuki abad ke-21, setelah menggelar Konferensi Zionis Internasional I di Basel, Swiss, pada tahun 1897, yang mengesahkan Protocolat Zionis sebagai agenda bersama gerakan Konspirasi untuk menguasai dunia. Emas dan propaganda merupakan dua komponen utama yang dipergunakan sebagai senjata kelompok ini.

Nyaris seluruh Eropa telah berada dalam cengkeraman kuku-kuku mereka. Demikian pula dengan Amerika Serikat. Namun mereka menghendaki agar Eropa bisa didesain ulang sesuai dengan kepentingan mereka, yakni Eropa yang tidak bersatu dan penuh konflik di dalamnya. Sebab itu, pecahlah Perang Dunia I yang disusul pula dengan Perang Dunia II. Kedua perang besar dengan korban puluhan juta nyawa manusia ini diangap berhasil guna mendesain ulang peta politik dan perekonomian dunia.

Pasca Perang Dunia II, mesin propaganda Konspirasi menanamkan kepada otak seluruh manusia—terutama Barat—bahwa bangsa Yahudi telah dibuat begitu menderita dalam perang tersebut dengan terjadinya upaya pembasmian etnis Yahudi yang dilakukan Nazi Jerman. Tragedi Holokous dijadikan berhala baru dalam peta politik dunia di mana tidak seorang pun boleh mempertanyakan keabsahannya. “Dengan adanya mitos holokous ini, Barat yang dibuat merasa begitu berdosa diperas habis-habisan oleh kekuatan ini, ” demikian Prof. Norman G. Finkelstein dalam bukunya “The Holocoust Industry”.

Bangsa Yahudi pun telah berhasil mendirikan “Negara” di atas tanah milik bangsa Palestina dengan dukungan lobi politik Negara-negara Barat.

Guna melicinkan jalan menguasai dunia, maka Konspirasi mendirikan sebuah badan super power yang seluruh kebijakannya berada dan berlaku di atas kebijakan negara-negara yang ada yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations). PBB didirikan di San Francisco, AS, pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC. Sidang Umum yang pertama, dihadiri wakil dari 51 negara, berlangsung pada 10 Januari 1946 di London. Sebelumnya PBB ini bernama Liga Bangsa-Bangsa.

Badan Internasional ini diperlengkapi dengan lembaga-lembaga di bawahnya yang mencakup hampir semua bidang kehidupan manusia di bumi ini, seperti kesehatan (WHO), pangan (FAO), perbankan atau perekonomian (World Bank dan IMF), dan sebagainya. Sesungguhnya, PBB ini merupakan satu rintisan ke arah tatanan dunia baru yang menghendaki adanya satu super pemerintahan yang berhak mengatur negara-negara lainnya.

Dalam perjalanannya, PBB terbukti menjadi alat bagi kepentingan imperialisme Barat terhadap negeri-negeri selatan. Dalam segala hal, PBB senantiasa mengambil kebijakan yang menguntungkan kaum Konspirasi. Jika pun ada resolusi yang keluar bagi Israel, misalnya, maka hal tersebut hanyalah sebuah resolusi di atas kertas yang tidak memiliki dampak apa pun terhadap Israel. Namun jika ada satu saja resolusi PBB bagi negeri-negeri Islam, maka resolusi itu wajib dipatuhi dan dilaksanakan, bahkan jika perlu dengan ancaman senjata dari negara besar seperti AS dan sekutunya.

Kontrol Populasi Dunia

Begitu banyak fakta-fakta konspirasi dan ketidakadilan menyangkut PBB. Namun ada satu konspirasi PBB yang luput dari perhatian khalayak ramai yakni tentang rencana Konspirasi untuk mengurangi populasi dunia sehingga dunia ini hanya dihuni oleh 500 juta manusia. Hal ini berarti pengurangan sekitar 93% penduduk dunia.

Hal tersebut berangkat dari pemikiran bahwa dunia dengan segala kekayaan alamnya, dengan seluruh ekosistemnya, rantai makanannya, serta sistem alamiah yang ada, tidak akan sanggup untuk menopang kehidupan umat manusia sebanyak sekarang—sekitar 6 miliar orang—dengan baik. Untuk menciptakan satu dunia yang lebih baik, maka diperlukan pengurangan jumlah populasi umat manusia sebanyak 93%-nya atau dunia ini hanya mampu untuk menopang kehidupan 500 juta manusia.

Yang unik, Desember 2012 merupakan waku yang ditentukan oleh pihak Konspirasi untuk memulai program ini secara besar-besaran. Belum ada satu pun pihak yang mengetahui secara pasti mengapa Konspirasi mematok awal program yang akan mengurangi jumlah umat manusia secara drastis ini pada Desember 2012.

Temuan-temuan berkenaan dengan waktu tersebut sungguh mengagetkan. Berabad silam, suku bangsa kuno seperti Suku Maya, Suku Hopi, Kaliyuga, Aztec, dan juga Mesir Kuno telah meramalkan di dalam sistem kalender kuno mereka jika pada akhir tahun 2012 dunia lama akan berakhir dan dunia baru akan muncul. Perhitungan suku-suku kuno ini berdasarkan pada pergerakan bintang-bintang dan berbagai ramalan mistis yang ada.

Di abad milenium, ketika sebagian dinding Pentagon hancur ditabrak misil yang mirip sebuah pesawat jet kecil pada tanggal 11 September 2001 (baca Eramuslim Digest edisi 911 tentang kebohongan-kebohongan AS soal peristiwa WTC), segelintir elit AS yang juga merupakan tokoh-tokoh Konspirasi Paganisme Modern ini menginginkan agar Pentagon diubah dan dimodernisasi lebih canggih lagi dengan berbagai peralatan yang terkomputerisasi.

Batas waktu bagi upaya modernisasi Pentagon ini adalah Desember 2012! (bersambung/rd)

SILAKAN BERSELANCAR

, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kamis, 04 September 2008

Ikatan Ulama Muslim Internasional: Israel dan AS Dalang Kekisruhan Internal Palestina

Rabu, 7 Peb 07 15:23 WIB

Ikatan Ulama Muslim Internasional menyatakan bahwa kekisruhan internal Palestina yang tengah terjadi sekarang adalah bentuk kejahatan terbesar terhadap Al-Quds Asy-Syarif-tanah yang diberkahi- dan terhadap bangsa Palestina.

"Ini musibah yang dihembuskan oleh Israel, AS dan negara lainnya yang ingin mewujdukan mega proyek Zionis dengan cara menyalakan api fitnah melalui uang dan senjata antara rakyat Palestina yang bersatu, " demikian isi pernyataan Ikatan Ulama kepada IslamOnline, Selasa (6/2).

Ikatan Ulama juga mengingatkan bahwa perseteruan internal di Palestina dapat memicu keberanian Israel untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha.

Disisi lain Ikatan Ulama mengutuk perseteruan internal Palestina dan menilai kejadian itu sangat jauh dari Islam. Untuk itu mereka menyerukan rakyat Palestina segera menyatukan barisan untuk menyelamatkan Al-Quds dan Al-Aqsha.

Seperti diketahui, Israel pada Selasa kemarin telah menggulirkan proyek penggalian dan penghancuran dekat Tembok Buroq di Masjid Al-Aqsha, untuk membangun jembatan yang mengubungkan antara Masjid Al-Aqsha dengan permukiman Israel di Baldah Qadimah.

Proyek itu berpotensi menyebabkan robohnya sebagian Masjid Al-Aqsha, sehingga ada celah yang mudah dijadikan jalan masuk para pemukim Yahudi untuk berbuat semena-mena terhadap masjid ketiga yang paling disucikan ummat Islam itu.

Lebih lanjut Ikatan Ulama mengatakan, siapapun yang berani-berani mengusik Al-Aqsha maka itu berarti menyalakan api perang dengan dunia Islam. Karena itu, umat Islam diserukan untuk mengerahkan jiwa dan apapun yang dimilikinya untuk mempertahankan kesucian Al-Aqsha.(ilyas/iol)

Danau Kembar: Keindahan Alami yang Miskin Aktivitas

DENGAN seringnya kasus gempa dan ancaman tsunami di sejumlah daerah di Indonesia, tren pariwisata ke depan akan mengarah ke daerah dataran tinggi atau pegunungan. Wisata pantai mungkin kurang diminati wisatawan. Karena itu, kawasan danau kembar di Kabupaten Solok punya prospek yang sangat bagus dan bernilai jual tinggi.

"Tinggal sekarang bagaimana Pemerintah Kabupaten Solok dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat segera membenahi sarana dan prasarana di kawasan wisata danau kembar tersebut," kata Ridwan Tulus, pengamat pariwisata yang kini gencar mempromosikan wisata Indonesia di mancanegara, ketika ditemui di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Ridwan Tulus juga Director Sumatra and Beyond, yang sudah punya perwakilan di Inggris.

Menurut dia, kawasan danau kembar sangat cocok untuk wisata niche market, special interest. Cocok untuk kalangan wisatawan yang cinta alam. Karena punya kawasan agroturis yang relatif luas dan spesifik, seperti perkebunan teh, markisa, dan sayur-mayur. Cuma, kalau yang dijual keindahan saja tanpa ada aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan di lokasi tidak lengkap, kawasan danau kembar hanya tempat persinggahan saja. Pemerintah daerah seharusnya berpikir bagaimana agar wisatawan bisa tinggal beberapa hari di kawasan danau kembar itu.

Untuk wisata konvensi, suasana alam dan keindahan alam tak ada bandingannya di Sumbar, danau kembar sangat indah. Tapi, apakah sarana untuk ini sudah memadai? Lalu, penginapan bagaimana? Mencukupi atau perlu dukungan investor? Kalau ada keinginan untuk membangun tempat konvensi, hotel dan sebagainya, perlu dipikirkan bagaimana bangunan itu bersinergi dengan alam. Tak harus bangunan modern, bisa tradisional tapi fasilitas lengkap.

Selain wisata konvensi, di kawasan danau kembar juga bagus untuk wisata out-bond (pelatihan di alam bebas), tracking, olahraga air, dan sebagainya. "Misalnya, bagaimana di kawasan danau ada perahu yang bisa disewa wisatawan untuk keliling atau olahraga air. Atau bagaimana, wisatawan tidak hanya memetik buah markisa atau buah stroberi, tetapi juga sekaligus bisa membuat jus buah tersebut di tempat. Hal ini akan membuat wisata di danau kembar menjadi lebih menarik," ungkap Ridwan Tulus.

Ia berpendapat, semestinya Pemerintah Kabupaten Solok lebih kreatif dan serius menangani wisata di kawasan ini. Jangan terlalu berharap dengan investor, mestinya pihak pemda sendiri yang memulai. Ridwan, yang juga Wakil Ketua Forum Wartawan Pariwisata Sumbar itu, mengungkapkan, kalau memang sudah dirancang ke depan menjadi daerah kunjungan wisata utama Sumbar, maka kawasan danau kembar harus dikelola secara profesional, masyarakat harus dibina dan dilibatkan sehingga sadar wisata.

Sementara Bupati Solok Gamawan Fauzi mengatakan, untuk mengoptimalkan potensi kawasan wisata danau kembar, perlu dukungan pihak lain, seperti investor dan para pelaku wisata lainnya. Sejauh ini, diakui, sarana dan prasarana di kawasan wisata itu masih terbatas. "Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pemerintah Kabupaten Solok sudah membangun gedung konvensi dan delapan unit vila. Jumlah itu masih terbatas karena itu perlu dukungan investor. Lahan seluas 40 hektar milik pemda sudah disiapkan," tandas Gamawan.

Kemudian, di kawasan perkebunan teh ada mes yang bisa gunakan untuk menginap oleh wisatawan. "Secara bertahap mungkin fasilitas yang ada akan terus dilengkapi," tambahnya.

BERWISATA ke danau kembar dan sekitarnya, setiba di Bandara Tabing, Padang, atau sebentar lagi Minangkabau International Airport di Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman, akan beroperasi, kita bisa gunakan travel, dengan sistem sewa per hari berkisar Rp 300.000 sampai Rp 500.000, belum termasuk biaya bahan bakar minyak. Sebab, angkutan umum tak bisa diandalkan. Belum ada angkutan wisata yang bisa melayani satu-dua orang, kecuali rombongan.

Kalau pakai taksi, kenyamanan di jalan agak terganggu karena masih ada jalan yang relatif jelek. Misalnya, dari panorama danau kembar menuju Bukik Sileh, sekitar 10 km jalan rusak. Para sopir harus diingatkan untuk hati-hati karena rambu jalan nyaris tak ada. Padahal, kondisi jalan sangat berbahaya; tikungan tajam, rawan longsor, karena batu di pinggir bukit ditambang. Lalu, badan jalan pun tak terlalu lebar, sekitar 4-5 meter. Pagar pembatas jurang pun hampir tak ada sehingga perlu kehati-hatian.

Kawasan danau kembar relatif bersuhu dingin, 14-16 derajat Celsius. Karena itu, kalau menginap di kawasan ini, jangan lupa bawa perlengkapan baju/selimput hangat.

(NAL)
© Harian KOMPAS


Acara Buru Babi

Cottage

Danau Talang - Danau Kembar

Foto Satelit

Gazebo



Rabu, 03 September 2008

Israel dan Nuklir Iran

Israel Perlu Setahun Untuk Hancurkan Program Nuklir Iran



London (ANTARA News) - Israel perlu waktu setahun untuk menghancurkan program nuklir Iran atau negara Yahudi itu di masa depan menghadapi resiko serangan nuklir, kata mantan kepala badan intelijen luar negeri dalam satu wawancara yang diterbitkan di sini Ahad.

Berbicara dengan suratkabar Sunday Telegraph, Shabtai Shavit, mantan pimpinan badan intelijen luar negeri Israel itu mengatakan, bahwa skenario kasus terjelek adalah bahwa jika Teheran mampu membuat senjata nuklir dalam tempo `sekitar setahun.`

"Saat tersebut telah dijalani sampai dan temponya akan semakin pendek," katanya, seperti dikutip oleh suratkabar mingguan itu.

"Sebagai petugas intelijen yang bekerja dengan skenario terburuk, saya bisa mengatakan kepada anda bahwa kami harus siap menghadapi hal itu. Kami hendaknya melakukan apa yang perlu dilakukan sebagai pihak yang bertahan, pihak yang melakukan ofensif, berkaitan dengan pendapat umum dari negara-negara Barat, jika mereka tidak memberlakukan sanksi-sanksi. Apa yang perlu dilakukan adalah tindakan militer."

Iran telah menentang sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan tuntutan-tuntutan internasional untuk mendesak menghentikan program pengayaan uraniumnya, yang dicemaskan baik oleh Washington maupun Israel akan digunakan untuk membangun senjata nuklir.

Tetapi Teheran membantah bahwa pihaknya bermaksud akan membuat bom, serta menjelaskan bahwa ambisinya di bidang nuklir hanyalah untuk mencukupi kebutuhan listriknya, untuk menghadapi makin meningkatnya jumlah penduduknya.

Shavit juga menyerang kampanye pemilihan presiden AS antara kandidat dari Partai Republik John McCain dan calon Partai Demokrat Barack Obama, dengan mengatakan bahwa belakangan mereka tampaknya kurang menyetujui serangan militer Israel terhadap Iran.

"Jika McCain terpilih, dia tidak akan mudah membuat keputusan untuk mendukung serangan itu," kata Shavit.

"Jika Obama yang terpilih: tidak. Saya perkirakan dia juga tidak akan menyetujui serangan itu, sedikitnya tidak pada periode pertamanya di gedung Putih."

Meskipun demikian, dia mengingatkan, bahwa persetujuan Amerika tidak diperlukan sebagai prasyarat bagi Israel untuk melakukan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Manakala keputusan-keputusan itu terjadi, itu dilakukan demi keamanan nasional dan keberlanjutan keselamatan kami," ujarnya seperti dikutip AFP.

"Persetujuan Amerika bukanlah satu prasyarat bagi kami," katanya.